Senin, 29 Maret 2010

Do We have to change?

Belakangan ini ada kejadian yang cukup menggelitik perhatian saya. Sebetulnya sudah cukup lama saya sadari tetapi baru saya tulis di sini.

Diawali dengan melihat kegiatan dan status seorang sahabat di sebuah situs jejaring sosial [yup, situs itu ;)] cukup membuat saya kaget. Memang kami sudah beberapa saat tidak bertemu. Satu tahun, waktu yang tidak terlalu lama tetapi tidak sebentar juga. Sepertinya sahabatku itu banyak mengalami perubahan dalam hal selera. Hal-hal yang sepertinya dulu enggan untuk ia lakukan, menjadi hal yang sering baginya sekarang. Bagaimana sekarang ia sering nonton acara musik bahkan Jazz...hahaha..sesuatu yang dulu ia tidak suka. Jadi teringat jaman kuliah dulu, kami penggemar berat acara Jazz kampus yang diadakan setiap tahun di kampus kami. Kami sebetulnya bukan penggemar berat Jazz, tetapi ada beberapa artis yang kami suka plus acara ini a must-attended event. It's a place to see and to be seen...hahahaha..Darah Muda!! LOL
Sahabatku itu sepertinya males sekali kalau diajak ke acara ini. Dia selalu bilang ga suka Jazz. Walaupun dirayu-rayu banyak yang bisa dilihat di sana..hehehe. Dan ia juga sebenarnya enggan berada dalam cafe yang penuh dan sesak untuk melihat sebuah live music, tapi sekarang sepertinya ia beredar di setiap acara yang lagi 'happening' hehehe..

Kemudian ada seorang sodara yang selalu ganti no hpnya kalau dia putus dengan sang kekasih dan saat mendapatkan kekasih baru. Hehehe...Dengan alasan males aja inget2 yang lama dan lebih murah kalau mau ngobrol kalau satu provider dengan sang pacar. Tetapi orang-orang yang mau menghubunginya sangat jengkel karena no ponselnya selalu berubah dalam waktu kurang dari 4 bulan. Benar-benar 'turn over' yang cukup tinggi..hehehe

Cerita lain adalah seseorang sahabat yang bela-belain begadang nonton bola biar bisa ngobrol lancar dengan sang kekasih. Sesuatu yang jauh dari perhatiannya selama ini menjadi hal yang penting baginya sekarang. Seolah-seolah ia sudah jadi football freak selama ini. Bagaimana ia fasih menyebutkan nama-nama pemain, pelatih, strategi dan lain sebagainya, sementara 6 bulan lalu ia akan berkata 'off side?..apaan tuh?' Satu-satunya pemain bola yang ia kenal cuma David Beckham karen suami dari Victoria, sang fashionista hehehe..

Dari beberapa kejadian tersebut, saya jadi berpikir, 'Do we have to change to please people?'

Well, sebenernya bukan hal yang buruk untuk berubah, apalagi kalau perubahan itu membawa kita ke sesuatu yang baru dan baik, yang dapat me-refresh pikiran, tubuh kita. Mungkin ada beberapa hal yang belum pernah kita tahu atau selami sebelumnya. Maka hal tersebut bisa memperkaya pengetahuan kita, juga membawa kita kepada kebahagiaan.

Yup, that's the most important thing.
If u change, make sure it's for ur happiness
Not because people told u so
Not because ur lover asks u to do so
It's because u want it so
And he/she's worth for ur changes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar