Kamis, 29 Desember 2011

Doa Yang Tak Terucap

Terkadang tanpa kita sadari atau sadari penuh, kita berkata pedas terhadap seseorang. Atau kita menyakiti seseorang karena perilaku kita.Ucapan yang terlontar dari mulut kita bisa sangat menyakitkan untuk orang lain. Mungkin kata-kata tersebut terlontar karena kita benar-benar kesal atau marah dengan orang tersebut.  Kalau dia melawan tentunya beda cerita. Akan terjadi konflik frontal yang mungkin akan heboh. Dan ini justru lebih 'fair' buat saya.

Tetapi bagaimana kalau orang tersebut hanya terdiam dan merasa sakit, sedih? Nah di situ, yang serem karena kita ga tau apa doa yang terlontar di dalam hati seseorang yang sedang terzalimi. Oke, mungkin ungkapan saya di atas kurang pas. Mungkin saja dia memang salah dan kita merasa wajar untuk memarahinya dengan kata-kata (yang barangkali menurut dia) pedas, menyakitkan. Tetapi bagaimana kalau dia tidak salah? Atau boleh jadi dia salah, tetapi kata-kata kita sangat menusuk perasaannya? Nah, saya pikir, kondisi ini termasuk kondisi dizalimin. Karena dia sakit hati, sedih karena kata-kata atau perlakuan kita, dia mengucapkan doa (atau nyumpahin?) di dalam hatinya. Doa yang tidak kita ketahui apa, namun barangkali Allah SWT akan mengabulkannya. Jadi ga usah main dukun-dukunan atau orang pinter (dimana hal itu menurut saya ga relevan di jaman udah serba canggih gini) untuk membuat kita sengsara karena telah menyakiti seseorang, karena Allah SWT mungkin akan mengabulkannya.

Sebaliknya, saat kita merasa tersakiti, terkadang kita mengucap sesuatu di dalam hati atas orang tersebut. Kadang berupa kutukan, atau buat yang hatinya bersih, mungkin doa yang positif. Tetapi alangkah baiknya kalau doa yang terlontar di dalam hati kita yang sedang merasa tersakiti adalah doa-doa yang baik atau positif. Sulit memang, tetapi jangan sampai kita menyesal dengan terkabulnya doa yang kita minta. Karena bisa jadi saat itu sedang sensitif saja, hal yang biasa saja bisa membuat kita merasa sangat marah.

Hari ini saya menyadari kembali dua pelajaran penting, yaitu 'Kita ga pernah tau doa orang yang terzalimi, oleh karena itu hati-hatilah dalam bertutur kata' dan 'Becareful of what u wish for'. Kita ga mau kan karena dalam keadaan marah, sakit, sedih, kita mendoakan yang buruk (alias nyumpahin) seseorang yang di kemudian hari kita menyesalkan doa itu pernah terlontar di dalam hati?

Yup, I've learned something today...

Minggu, 18 Desember 2011

BUKOM

Coretan Lucy
Coretan Mendy

Dua tautan tulisan di atas adalah salah satu coretan sahabatku tersayang. Sejak kuliah kita punya kebiasaan menulis di buku komunikasi (bukom). Kita tulis apa ajah yang kita rasakan saat itu, saat kita masih jauh lebih muda, hehehe ;p Setiap habis menulis di bukom, pasti ada komentar dari kita akan hal-hal atau  kata-kata yang ditulis sebelumnya. Cara mengomentarinya juga unik, pakai dilingkari, dikasih tanda panah dan diberi komentar. Macam guru mengoreksi jawab anak muridnya. Dan dari komentar yang sudah ada, diberi komentar lagi, sampai penuh dengan coretan komen untuk sebuah halaman buku, yang semakin lama semakin ga nyambung dengan topik semula. Gak terasa buku komunikasi sampai ada 2 jilid. Semua ada di situ, potongan tiket nonton, foto-foto di studio Fuji jaman dulu sampai leaflet dari pabrik dental yang isinya bentuk-bentuk kavitas atau preparasi kavitas gigi.

Membaca kembali buku komunikasi yang sudah berusia lebih dari 10 tahun itu selalu sukses membuat saya tertawa. Tidak terpikir, kok bisa ya kita nulis seperti itu. What was in our mind back then? Membacanya kembali, membuat saya kangen sahabat-sahabat gamangku itu. Kebahagiaan, kegilaan, kesedihan rasa gamang, bosan yang pernah kami rasakan bersama sedikit banyak membawa kami menjadi seorang seperti sekarang. Persahabatan kami tentunya juga mengalami pasang surut, tetapi tidak menyurutkan rasa sayang kami satu sama lain (well, setidaknya saya ;) ). Walaupun sekarang beberapa dari kami tidak tinggal di kota yang sama, dan karena kesibukan, sulit rasanya untuk bisa saling bertemu, tetapi kami selalu menyempatkan bertemu, walaupun tidak full team. Kami mencoba berkomunikasi melalui saluran komunikasi yang ada, telpon, sms, bbm, Facebook, Twitter. Semoga tali silaturahmi ini tidak terputus sampai anak cucu. Amiiin :)

I miss u guys :)

Jumat, 16 Desember 2011

Pengumuman Yang Ditunggu


Akhirnya, setelah menunggu lebih dari 3 tahun sejak reuni NKOTB di tahun 2008, Blockheads Indonesia merasakan setengah kebahagiaan di hari ini. Kenapa saya bilang setengah kebahagiaan? Karena di Jumat pagi yang indah tadi, NKOTB sendiri yang mengumumkan kalau mereka bakal konser di Jakarta bersama Backstreetboys tanggal 1 Juni 2012. Pertama kali saya baca notifikasi twitter di handphone, rasanya langsung gemetar (hehehe). Langsung saya telpon temen sesama penggemar NKOTB, dia pun sama girangnya dengan saya. Sebetulnya gosip NKOTB bakal manggung di Jakarta sudah kami dengar beberapa minggu lalu, tetapi belum ada promotor yang mengkofirmasi gosip tersebut. Sampai kemaren malam seorang teman share di group, bilang kalau NKOTB bakal manggung di Indonesia bulan Juni. Seharian tadi, Blockheads Indonesia benar-benar euforia. Sibuk nge-tweet, retweet, posting di Facebook soal konser NKOTB ini. Benar-benar 'sesuatu' :p









Maklum, pertama dan terakhir kali NKOTB konser di Indonesia itu 11-13 Februari 1992, 19 tahun yang lalu. Awal tahun lalu sempat ada gosip mereka bakal manggung di Indonesia, tanggal 21 September 2011 di SICC. Berita konser mereka sempat jadi Trending Topic di twitter. Walaupun akhirnya NKOTB menyanggah rumor tersebut. Bahkan salah satu personilnya, Jonathan Knight membalas beberapa tweet Blockheads Indonesia melalui Direct Message (DM) maupun mention langsung, menyanggah kalau mereka akan datang September itu. Saya rasa saat itu baik promotor maupun manajemen NKOTB sama-sama 'testing the water' untuk melihat antusiasme penggemar di Indonesia. Ternyata, responnya sangat positif, buktinya mereka jadi Trending Topic di twitter. Jadi kami yakin kalau NKOTB pasti akan konser ke Jakarta, walaupun disanggah oleh NKOTB via twitter.


Di atas saya bilang setengah kebahagiaan, maksudnya, kebahagiaan itu bakal lengkap saat NKOTB benar-benar manggung di Jakarta 1 Juni 2012 nanti. Semoga saja semua berjalan lancar sampai ke acara, baik NKOTB, manajemen, promotor, terlebih lagi kami, para penggemarnya. Tidak ada hambatan yang berarti dan semua penggemarnya di Indonesia bisa merasakan kegembiraan yang sama seperti penggemar NKOTB lain di Amerika maupun Eropa.

Wish us, Indonesian Blockheads luck, please :)

Kamis, 15 Desember 2011

Arisan! 2

Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya kemarin saya berkesempatan nonton film Arisan! 2. Ini termasuk film Indonesia yang saya tunggu-tunggu karena suka banget film Arisan sebelumnya. Selain itu saya juga penggemar film-film Mbak Nia Dinata. Brasa banget 'perempuannya'. Sebetulnya saya penyuka film-film Indonesia asal jangan yang horor. Jadi hampir semua film Indonesia pasti saya tonton. Kalau tidak sempat di bioskop ya cari DVDnya.

Sengaja saya nonton di pertengahan minggu, biar bisa 'go show' alias dateng langsung dapat tempat. Waktu saya masuk bioskop, yang nonton masih cukup ramai. Setidaknya sampai baris E masih terisi penuh.

Saya sangat menikmati film dengan durasi hampir 2 jam itu. Walaupun di tengah-tengah film banyak muncul pertanyaan di kepala saya. Seperti tokoh dr Tom (Edward Gunawan), sebetulnya dia dokter medis atau semacam terapis alternatif gitu? Udah gitu kenapa Meimei (Cut Mini) membawa Talu, yang merupakan anak biologis Lita (Rachel Maryam), ke pulau, padahal dia sedang sakit & menjalankan terapi? Apakah Talu merupakah salah satu obat buat dia? Tapi yang saya lihat malah sepertinya Meimei agak terbebani dengan keberadaan Talu tersebut. Kemudian Molly (Ardinia Rasti), si bartender. Siapanya dr Tom kah ia, pacar atau mantan pacar barangkali? Apakah dia sudah sembuh dari kanker serviknya? Kemudian dari tatapan & sentuhannya ke Meimei, apakah dia tertarik dengan Meimei secara fisik atau dengan kata lain seorang lesbi? Tetapi kenapa dia seperti masih tertarik dengan dr Tom? Apakah dia biseksual? Terus, adegan mereka berpelukan bertiga dan masuk ke kamar, simbol dari apa ya? 

Itu mereka yang ada di pulau..

Kalau tokoh-tokoh yang ada di Jakarta, entah di sensor atau tidak, saya agak kurang jelas dengan perjanjian dokter Joy (Sarah Sechan), Sakti (Tora Sudiro), Gerry (Pong Harjatmo) dan Ara (Atiqah Hasiholan). Saya mengira-ngira kalau perjanjiannya adalah Sakti boleh jalan dengan Gerry asal dr Joy boleh berpasangan juga dengan Ara. Diceritakan bahwa Sakti yang gay saja merasa absurd dan menolak tawaran yang diajukan kepadanya. (Apalagi saya yang tidak biasa melihat hal-hal seperti itu hehe).

Oke.. Itu emang kebiasaan buruk saya saat nonton, kebanyakan pertanyaan. Seharusnya saya duduk & menikmati saja alurnya. ;p

Film ini sepertinya lebih mengedepankan pasangan sejenis. Padahal dalam pikiran saya akan lebih lengkap kalau ada cerita hubungan antara lawan jenis. Memang sih ada cerita Andien (Aida Nurmala) memiliki hubungan dengan seorang pria berseragam yang tidak mau diketahui oleh kedua anak kembarnya, padahal anaknya tahu. Tetapi porsinya terlalu kecil.

Buat saya di film Arisan! 2 ini akting Aida Nurmala tetap juara. Luwes banget, terlepas dari dia memang sosialita juga atau tidak, saya kurang tahu. Tetapi dari film Arisan! Tokoh Andien ini sangat menarik untuk saya. Kalau di film sebelumnya tokoh Sakti dan Nino (Surya Saputra) menarik perhatian semua orang, karena hubungan sesama jenisnya, di film ini Octa (Rio Dewanto) lebih menarik perhatian. Buat saya ia sukses memerankan tokoh Octa, seorang gay berusia 21 tahun yang pacaran dengan seorang pria berusia menjelang/awal 40 tahunan. Rio Dewanto bisa banget memerankan seorang berondong yang manja, demanding, selalu mengunggah foto-fotonya ke twitter biar terlihat 'up to date'. Penonton benar-benar tertawa dibuatnya, termasuk saya. Berasa tersindir atau 'gw banget tuh'... Hehehe. Untuk tokoh Meimei sendiri, ya seperti di film sebelumnya, walaupun tokoh utama, tetapi tidak menarik perhatian saya. Akting Cut Mini oke di sini. Tetapi sekali lagi, tokoh Meimei tidak unik buat saya. Akting Sarah Sechan juga oke. Memerankan dokter bedah plastik yang bergaul di kalangan sosialita, Sarah menarik perhatian saya dengan gaya bicara dr Joy yang khas untuk huruf S. Secara keseluruhan, sulit untuk liat akting siapa yang menonjol, karena terlalu banyak orang di dalamnya, namun beberapa orang atau tokoh di atas lah yang menarik perhatian saya.

Film yang bagus dan barangkali jujur menceritakan kehidupan sosialita Indonesia yang apa-apa selalu dikaitkan dengan 'image'. Pertemanan palsu, persahabatan sejati digambarkan dengan baik di film ini. Walaupun ceritanya agak tidak lazim di Indonesia (dan bagusnya tidak didemo ;p) itu mungkin gambaran yang memang terjadi di Jakarta. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.

Semoga semakin banyak film-film nasional yang bagus yang akan dibuat. Menggantikan film horor dengan sentuhan seks yang banyak dibuat belakangan ini. Film Arisan! 2 salah satunya.

Selasa, 06 Desember 2011

Lovely (unpublished) Weekend

I had really a great weekend yesterday. Starting on Friday afternoon. I won a quiz at that time. I got two Julio Iglesias concert tickets. The two tickets cost about 3 million rupiah. I was so excited. And not too long after that, about an hour after the winner announcement, I got another free tickets. It was TRAIN ticket. And I got some cash from Radio quiz. God! I was so lucky that Friday.

The next day, Saturday noon, I had an appointment with my patient. She was five years old. It was her third visit. And she was so cooperative. First time she came to my office, she was little hard to handle. I had to treat her for more than one hour, just for a temporary filling. Last Saturday was her third, she behaved nicely. She went straight to the dental chair and followed my instruction very well. With her laughing along the treatment made me feel happy and relaxed. I could finish the treatment faster than the former visits. Her mother was cooperative, too. Her mother encouraged her to behave well like she always did. So we could build a good cooperation between the three of us. In the evening after working, I went with some friends to the cinema. We watched 'Breaking Dawn'. Actually none of us knew the story. It was only because it was famous and we wanted to know what it's all about. The happy part was because I could hang out with some friends, not because I finally liked the movie (well, the movie was okay, it's just that I am not a fan of Twilight). And before I went to the cinema, I went to Indo Book Fair and got imported books with cheap price, 70% discount. Book Fair is always interesting for me. What a great Saturday!





On Sunday evening I went to Julio Iglesias Concert at Ritz Carlton, Pacific Place. I had never been in that venue before. Plus I like Julio, that was why I was excited to attend that concert. We arrived at 8 pm. Everyone dressed nicely, men and women. I loved to see them. Everybody looked gorgeous. Most of the visitors were older than me. Maybe at my mom's age, 50s and more. The show started at 9. I really enjoyed the concert. It was not like any other concerts I used to attend, where you could scream and sing along with loud voice. They just hummed. He sang Spanish, French songs and brought two dancers to the stage. They did Tango Dance. Julio said "The sexiest dance in the world is Tango. Watching Julio Iglesias Concert was really a calming, balancing activity for your hectic life. It really was.



On Monday evening I went to TRAIN concert with the free ticket I got from a radio. I went there after work. I arrived at 8.30 pm. When I got there, the show had not started yet. I saw a lot of people sat on the floor. It wasn't hard for me to get the good spot. I was in second row. Honestly, I just know some of TRAIN songs, and I'm not a fan of them either. I just know that some of their songs are good. The show was opened by Aditya. He sang some songs, for 30 minutes. I think he was good, too. At 9, TRAIN came to the stage & started the show. They were awesome! I never thought that it would be an awesome concert because I just knew some of their songs. But those songs, which I didn't know too well, succeeded in making me blending with their true fans. Some teenagers beside me screamed loudly throughout the concert. They always said 'Pat, you're hot!' That made Pat Monahan looked at my area, smiled and said, 'You're crazy.' But that made the girls screamed even louder. I could feel the euphoria of their fans. Pat Monahan, the vocalist was so communicative to the fans. He really knew how to make the fans scream and sing louder, not only female fans but also male fans. This was kind of euphoria that I didn't see the former day at Julio Iglesias Concert. Well, since the audiences were different, that made sense actually. He threw some shirts, hat, even gave a guitar with his signature on it to a guy beside me (what a lucky guy!). When Pat tried to give the guitar to the guy beside me, another guy came to the front, tried to take that guitar, but Pat looked didn't like it. So he held the guitar and shook his head said, 'No' and gave straightly to the guy he meant. The condition was pretty chaos when he started to throw things. Everyone tried to come to the front, pushed the others to get a way from the railing. I didn't like it, so I walked away from that side. When he was done throwing things, I could get my self to the position I was. Seemed that everyone just wanted to get the things. Didn't even care if they pushed somebody else too hard. The show ended at 11. I really enjoyed the show. I came with just a couple song I knew, but came home with more songs I liked. No wonder they got some awards. They were awesome! 



I love my life :)