Rabu, 04 Desember 2013

RIP Paul Walker

Hari minggu kemarin sekitar jam 3 sore, ponakan gue whatsapp-in gue bilang,

"Cani, udah tau Paul Walker meninggal?'

Gue yang baru bangun tidur siang langsung syok. Buru-buru gue buka internet, cari info. Gak sempet bales pesannya lagi.

Seharian itu emang gue lagi gak online. Tapi malam sebelumnya gue lihat-lihat foto Paul Walker di akun Instagramnya, lihat komentar orang-orang di setiap foto. Bahkan gue juga browsing video dia di Youtube. 

Gue langsung buka timeline Paul Walker di twitter, fanpage di facebook. Dan akun tersebut nulis, memang benar bahwa Paul Walker meninggal karena kecelakaan mobil. Di situ ditulis bahwa Paul bersama temannya mengalami kecelakaan setelah mereka mengadakan acara penggalangan dana untuk korban angin topan di Filipina. Abis itu gue googling dan baca berita serta nonton video yang ada. Duuh... Mau nangis gue lihatnya. Kok tragis banget meninggalnya :((

Emang sih sepertinya hobi kebut-kebutan bukan cuma perannya di film, di kehidupan sehari-hari dia juga suka banget sama mobil balap, balapan itu sendiri (setidaknya itu yang gue tau sebagai penggemar) tetapi gak nyangka kalau dia bakal 'pergi' melalui hobinya itu.

Dari sore itu, semakin gue googling, semakin pusing gue. Kalau dari berita yang ada, kecelakaannya hebat banget, sampai mobil Porsche yang dikendarai oleh temennya terbakar dan meledak karena menabrak pohon dan tiang. Dan yang paling bikin gue sedih dan nangis (sumpah, gue gak bisa nahan untuk tidak menitikkan air mata), dia dan temennya terbakar di dalam mobil sport mahal milik temannya. Sampai-sampai polisi harus menunda pemeriksaan forensik karena jenazah sulit untuk diindetifikasi dan membutuhkan catatan gigi geliginya.

Hadeeeh... nyesek banget ngebayanginnya. Mayat terbakar sampai sulit untuk dikenali itu sesuatu yang sangat menyedihkan untuk dilihat.

Gue jadi inget waktu kerusuhan di Jakarta tahun 1998, dimana ada sebagian orang menjarah sebuah mall tetapi mall itu terbakar (atau dibakar gue juga gak tau) dan orang-orang di dalamnya gak bisa keluar, tewas terpanggang sampai api dapat dipadamkan. Gue sempet lihat beberapa jenazah yang dibawa ke RSCM. Sebagai anak baru di kedokteran gigi, melihat jenazah-jenazah yang terbakar itu bener-bener bikin trauma. Butuh waktu untuk akhirnya gue bisa melupakan. Makanya gue stress banget ngebayangin apa yang terjadi sama Paul Walker ini.

Apalagi menurut wawancara yang gue liat, berita yang gue baca belakangan, Paul ini mulai deket sama anak perempuan yang dulu tinggal bareng sama mantan pacarnya. Anaknya tinggal sama dia sekarang dan ada di acara amal yang diadain gak jauh dari kejadian. Sulit buat gue ngebayangin perasaan anaknya. Anaknya baru beranjak dewasa, baru deket sama bapaknya tetapi sekarang jadi anak yatim. Paul sempet bilang di salah satu wawancara kalau dia sempet berpikir untuk pensiun dari akting karena dia mau mengurus anaknya tetapi anaknya minta dia tetap aktif di film biar mereka bisa jalan-jalan. Mungkin anaknya ini suka nyamperin Paul ke lokasi shooting kali ya, jadi sekalian jalan-jalan.

Tuuh...gimana gue gak menitikkan air mata coba?!

Sebetulnya kadar kesukaan gue sama Paul Walker dibandingkan sama NKOTB agak jauh lah. Tapi dia salah satu aktor favorit gue. Alasan kenapa gue suka sama dia banyak tetapi akting mungkin masuk alasan kesekian. Bukan gue bilang akting dia jelek, cuma kan  masih banyak aktor yang aktingnya lebih bagus di Hollywood sono. Paul bukan tipe aktor yang sering dapat peran nyeleneh, misalnya yang tiba-tiba jadi kurus banget atau gendut di sebuah film. Filmnya juga ga terlalu banyak dan gak selalu jadi block buster. Gue rasa dia juga bukan A-lister di sana. Terbukti berita dia di media gak banyak dan gak terlalu dikejar-kejar sama paparazzi. Susah banget kalo googling tentang dia, beritanya agak gak 'up to date'. 

Jadi alesan gue suka sama dia pertama yaa karena ganteng!

Yes, as simple as that :D

Selain ganteng juga keren pastinya. Gue udah lama suka lihat gayanya sejak film She's All That dan Varsity Blues. Paul memang bukan bintang utama sih di film-film itu, tapi itulah yang gue suka. Gue memang cenderung suka sama pemeran pembantu hehe. Lebih menarik buat gue. Menurut gue dia itu tipikal cowok ganteng Amerika kebanyakan, badan atletis (gak kurus gak gede berotot banget), rambung pirang, mata biru, senyum menggoda, gigi lumayan rapi. Tapi entah kenapa justru yang kayanya 'umum' ini terlihat lebih 'mudah digapai' (yakali deehh :p). Plus suaranya, sumpah ya, I love his deep voice. Apalagi kalau ketawa..

Huaaaa *melted*

Bisa senyum-senyum sendirian gue lihatnya hehe.. To be honest, there was a time in my life (a very short time) I was like.. mentally dating him because I fell in love with the way he laughed...

Wakakak...stress gak sih gue? But it happened actually ;p

Saking seringnya gue browsing dia di Youtube, gue sampai tahu kebiasaan dia, suka mengedipkan matanya sebelah kalau udah heboh cerita sambil ketawa. Gue rasa bukan karena genit tapi emang otot matanya aja.

Waktu The Fast and The Furios keluar pertama kali, sementara temen gue suka Dominic Toretto (Vin Diesel) yang dianggap lebih macho, Officer Brian O'conner was definitely my idol deh. Paul pas banget meranin opsir O'conner ini. Sampe gue nonton 3 kali di bioskop dulu hehe

Paul juga (sepertinya) humble, down to earth, more laid back lah menurut gue. Setidaknya kesan itu gue dapet kalau lihat dia diwawancara. Cara jawab wawancara dia lebih lugas. Gak kaya kebanyakan seleb lain yang jawabnya diplomatis banget.

Walaupun beberapa kalimat dia kurang 'halus' saat diwawancara.  Itu efek jarang diwawancara atau 'be himself' gue juga kurang tau. Tapi keduanya bisa nunjukin kalau dia emang gak terlalu suka publisitas seperti yang dia bilang dan dia menjawab apa adanya seperti dia ngomong sehari-hari aja.

Paul Walker juga punya badan amal buat menolong korban bencana alam. Namanya ROWW. Dia terjung langsung bantu korban bencana alam. Jadi gak cuma ngasih donasi atau dipakai namanya. Dia juga pernah bantu Indonesia waktu terjadi tsunami. Kata dia tsunami itu 'devastating' banget. Walaupun gempa atau bencana alam lainnya sama menyedihkannya, tetapi setelah semua selesai, masih ada 'evidence' yang tersisa di situ, walau barangkali hancur lebur. Kalau tsunami, habis tersapu, tidak ada yang tersisa.

Jarang-jarang artis begini bukan? Dia gak takut kelihatan jelek kayanya. Tau sendiri kan, kalau bantu korban bencana alam, mana bisa rapi, lah wong dia kudu ngegergaji pohon yang melintang, bantu bangun tenda, dapur umum, sampai ikutan kursus jadi paramedik segala kalo gue gak salah. Sebetulnya Paul mau gimana juga tetep kelihatan ganteng dan keren (setidaknya di mata gue ;p) walaupun mungkin gak mandi, gak cukuran di lokasi bencana.

Paul juga ternyata sering ke Indonesia karena dia suka surfing, diving, snorkeling di sini. Bahkan dia katanya punya rumah di pedalaman. Jadi ikatannya sama Indonesia agak kuat. Seperti yang dia bilang di twitter saat merespon salah satu tweet fan-nya.


Nah, gimana gue gak semakin gimana lihat dia cinta sama Indonesia.
Shallow me?? I dont care ;p

Alasan-alasan di atas merupakan sebagian alasan kenapa gue suka sama Paul Walker dan kenapa gue sangat sedih saat dia pergi untuk selamanya, terutama karena dia pergi dengan cara yang tragis. Sebetulnya masih banyak hal lain yang pengen gue tulis di sini, tapi gue yakin yang baca pasti lebih enak googling daripada baca penjelasan gue soal Paul Walker. Di sini gue cuma mau numpahin perasaan yang gue rasakan sekarang aja. Mana tau ada yang senasib sama gue..

RIP Paul Walker. 
You'll be missed