Jumat, 12 Maret 2010

Backstreet

Semalam, waktu disuruh nyokap nyari taksi bwat nganter tante ke bandara, ga sengaja ketemu adiknya sahabat di ujung jalan. Waktu itu lagi hujan, walaupun ga deras tapi gak rintik-rintik juga, lumayan lah. Adik sahabat saya itu jongkok di depan rumah kosong di ujung jalan yang gelap. Dia jongkok di sebelah motornya. Tadinya saya gak begitu ngenalin karena emang udah lama juga gak ketemu plus gelap juga. Tapi akhirnya, saya negur dia. Dan parahnya, saya memanggil dengan nama kembarannya yang sudah almarhum. Bener-bener gak enak hati rasanya. Awalnya dia gak ngenalin saya, tapi dia kemudian mendekat setelah saya manggil dengan namanya.

Saya tanya sama dia, "Ngapain gelap-gelapan?". Kemudian dia jawab, "Nunggu temen, mbak." Entah kenapa saya langsung teringat semua status yang pernah dia tulis di salah satu situs pertemanan. Langsung saya tanya, "Nunggu Si itu yah?". Dia tampak kaget, tapi kemudian tersipu-sipu mengakui. Dia balik bertanya. "kok mbak tau?" Kemudian saya jawab, "Yah, tau ajah..hehehe..." 

Sejujurnya saya tau karena saya suka buka-buka profil temen-temen dan foto-foto mereka di situs pertemanan itu. Bukan maksud saya usil mau tahu soal orang lain. Tapi kan memang maksud situs itu biar kita tau apa yang dirasakan teman-teman, melihat foto-foto yang mereka upload. Jadi ga salah donk kalo saya suka browsing profil mereka [hahaha...an excuse for my self :P]. Terkadang dari apa yang mereka tulis atau foto-foto yang mereka upload, terasa berbeda sekali dengan pribadi mereka yang saya kenal selama ini. 

But, it's okay.. I don't mind differences..

Oke, back to adik sahabat saya itu. Sambil nunggu taksi lewat dan nunggu sang kekasihnya datang, ngobrol lah kita. Obrolan ringan seperti bertanya soal kabar semua anggota kelurganya. Termasuk kabar sahabat saya itu..hihihi..sebetulnya malu juga, sahabatan kok malah nanya kabarnya sama adiknya. Mestinya sebagai sahabat, saya harus tau gimana kabar dia. Tapi karena jarak yang lumayan jauh dan kesibukan kami, komunikasi di antara kita kurang lancar. [Hehehe..lagi-lagi kesibukan dijadikan alasan. Padahal semua tergantung dari keinginan kita untuk keep in touch. Apa siy susahnya dan berapa lamanya ngetik sms dan bertanya "apa kabar lo?" Gak lebih dari 5 menit. Tapi kadang terasa ribet buat kita. Ah, mulai sekarang saya akan mencoba mengontak kembali sahabat-sahabat lama saya. Mencoba menjalin kembali tali silaturahmi yang sempat terhenti :D]. Sepanjang obrolan, saya memperhatikan dia [sebetulnya dari pertama saya mencoba mengenali dia yang sedang jongkok gelap-gelapan siy]. Jongkok di ujung jalan yang gelap, kehujanan dengan wajah dan badan yang basah. Miris rasanya hati ini melihatnya. Segitukah pengorbanan yang harus ia lakukan demi sang kekasih. Nunggu seseorang yang disayangi sambil hujan-hujanan, gelap-gelapan. Tapi sayang obrolan saya dengannya tidak berlangsung lama, karena saya harus mencari taksi ke luar komplek, karena taksi yang saya tunggu gak kunjung datang.

Selama perjalanan saya dalam angkot menuju jalan besar, saya masih kepikiran sama pemandangan yang saya lihat tadi. Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepala saya. Udah berapa lama dia backstreet, kenapa ya dia backstreet? Aduh, perasaan mau tauuu ajah yah saya? hihihi...Saya cuma terenyuh ajah melihat adik sahabat itu hujan-hujanan nunggu di ujung jalan yang gelap. Kalau ditanya langsung ke dia, saya yakin pasti dia pengennya gak seperti itu, pasti pengennya main ke rumah sang kekasih secara normal, ga umpet-umpetan kaya gitu. Selayaknya orang bertamu, diterima dengan baik. Tapi apa daya, yang seperti ini yang dia bisa rasakan sekarang.

Pas balik dengan taksi ke dalam komplek, saya melihat dia dan pacarnya sudah boncengan. Mereka berjalan ke arah yang berlawanan dengan saya. Mereka terlihat berbicara dengan raut muka bahagia. Well, sebetulnya, pas saya ngobrol sama adiknya sahabat saya itu, dia juga ga menunjukkan muka sedih sih. Dia terlihat senang-senang ajah walaupun harus menunggu sambil hujan-hujanan dan gelap-gelapan. Cuma saya ajah yang sok terenyuh kali yah? hihihihi...

Kejadian ini membuat saya berpikir. Mungkin kita bisa bilang mereka bodoh karena backstreet, mau-mauan berada di dalam hubungan yang seperti itu, dan berbagai pernyataan lain yang menunjukkan kalau mereka bodoh kalau mereka mau seperti itu. Tapi mereka yang menjalaninya bahagia kok. Yaaa..walaupun mungkin ada rasa sedih sesekali, tapi bersama kesedihan itu mereka juga merasakan kebahagiaan kan? The only thing that matter is they're happy!!

Walaupun gak tau bagaimana akhir dari cerita cinta mereka, apakah akan happy ending atau sad ending, saya berharap semoga mereka mendapatkan pelajaran sangat berharga buat mereka. Kalau ceritanya happy ending, semoga mereka mendapatkan pelajaran bahwa segala sesuatunya harus diusahakan, gak ada yang jatuh dari langit begitu saja. Tapi kalau sad ending, setidaknya mereka sudah berusaha dan baik buruknya pasangan mereka, mereka pernah bahagia bersama.

I can accept failure, everyone fails at something. But I can't accept not trying 
[Michael Jordan]

But, meanwhile for every single person outhere, if love someone then fight for your love, as long she/he isn't somebody else's lover or spouse.

Keep rocking, people!!
:D





2 komentar:

  1. I can accept failure, everyone fails at something. But I can't accept not trying
    Michael Jordan]

    stujuww!!!

    BalasHapus
  2. Yup..couldn't more agree than that, Hidup Michael Jordan!! yeah..hehehe

    BalasHapus