Minggu, 04 April 2010

Kerudung

Sore tadi saya jalan-jalan ke sebuah pertokoan. Tak ada yang spesifik untuk dicari, saya hanya berniat untuk lihat-lihat saja [wanita! Hehehe...]. Namun sampai di sana, saya teringat untuk mencari kerudung yang senada dengan baju yang akan saya pakai minggu depan. Entah karena memang saya membutuhkannya atau karena tidak tahan melihat kerudung dalam berbagai warna menarik di toko langganan, akhirnya saya mampir ke toko itu.

Sewaktu sedang memilih warna pink yang sesuai dengan baju saya, saya mendengar wanita di sebelah saya bertanya-tanya kepada pelayan. "Ini apa sih, Mbak? Gimana makenya? Kok ada giniannya, buat apaan sih?" Si pelayan tampak bingung menjelaskannya. "Yaaa..bwat dipake, Mbak. Jadi daleman dalam kerudung." Kemudian wanita tersebut bertanya "Makenya gimana, Mbak?" Si pelayan menjawab, "Dipakein ajah ke kepala, trus talinya diikat buat ngencengin." Kemudian pelayan lain membawakan wanita itu sebuah kaca. Saya sempat melirik sekilas. Kemudian wanita tersebut bertanya, "Gini ya makenya? Bener ga, mbak?" Si pelayan tampak tidak sabaran ditanya-tanya seperti itu. Memang pelayan di toko langganan saya itu agak kurang ramah. Tetapi menurut saya barang di toko itu bagus-bagus dan harganya bersaing, serta tidak pasaran. Jadi saya selalu kembali berbelanja di situ. Karena mendengar wanita di sebelah saya bertanya-tanya terus namun kurang ditanggapi oleh si pelayan, saya yang saat itu sedang memilih dalaman kerudung menoleh ke wanita tersebut. Ternyata dia melihat saya dan tersenyum, sambil bertanya, "Mbak, gimana siy cara pakenya? Saya ga ngerti, belom pernah soalnya. Baru mau pakai." Kemudian saya memberi tahu cara memakainya. Ia terlihat sangat senang. Wanita itu juga bertanya apa bedanya dengan yang saya pegang. Kemudian saya menjelaskan bedanya. Saat saya memilih kerudung, ia ikutan memilih di sebelah saya sambil terus bertanya. "Saya ga ngerti, tapi saya pengen pake kerudung, mbak," ujarnya sambil milih-milih kerudung. Kami sempat ngobrol sebentar soal kerudung dan saya memberi tahu apa yang sebaiknya dimiliki jika mau memulai pakai kerudung sebelum akhirnya saya membayar belanjaan saya dan pamit dengannya.

Kejadian sore tadi mengingatkan saya waktu pertama kali saya mau pakai kerudung. Namun mungkin saya cukup beruntung. Waktu pertama kali saya mau beli kerudung, saya ditemani oleh adik kelas yang sudah lebih dulu memakai kerudung. Dengan sabar ia memberitahu apa yang harus dibeli sebagai awalan dan mengajari saya cara memakainya. Bahkan jauh sebelum itu, saat saya mengutarakan ada niatan memakai kerudung pada adik kelas saya yang lain, ia memberi saya kerudung sebagai kado ulang tahun saya. Sebuah kerudung putih yang manis dan bros serta kartu ucapan penuh doa darinya..[ah, diriku jadi rindu adik kelasku itu :)]. Saya sangat beruntung, karena pada saat saya ingin memakai kerudung, begitu banyak dorongan, penguatan yang saya dapat. Bahkan saat saya bimbang apakah saya bisa konsisten sampai akhir hayat [hal ini yang menjadi pertimbangan saya beberapa tahun belakangan sebelum akhirnya saya memutuskan untuk mengenakannya], saya mendapatkan jawaban yang sangat menyejukan hati dari seorang sahabat. Jawaban yang saya peroleh saat obrolan tengah malam kami yang semakin membulatkan tekad saya.

Hal ini menunjukkan lagi betapa beruntungnya saya. Ada yang sabar menemani dan mengajari saya dulu, sementara wanita dipandang sebal oleh pelayan karena terlalu ribut. Ada yang menguatkan hati ini saat saya bingung dan bertanya-tanya. Allah memang penyayang umat-Nya. Mungkin saya tidak bisa memberitahukan banyak hal kepada wanita tadi, seperti yang saya dapat dari sahabat-sahabat, saudara saya tapi saya berharap yang sedikit tadi bisa membantunya. Dan bisa membulatkan tekadnya juga.

Good Luck, miss :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar